Akhir-akhir ini muncul tren baru yaitu childfree, pada artikel ini kita akan membahas tentang dampak buruk childfree bisa berujung perselingkuhan. Memutuskan untuk menetapkan gaya hidup childfree merupakan hak setiap pasangan. Sebelumnya, childfree sendiri merupakan gaya hidup berpasangan tanpa kehadiran anak dalam sebuah pernikahan. Pasangan yang memutuskan childfree merupakan pasangan yang memutuskan untuk hidup berdua tanpa kehadiran anak. 

Terdapat banyak faktor sebuah pasangan memutuskan untuk menerapkan pola childfree. Salah satu faktornya adalah untuk menghindari pendanaan finansial pada keluarga. Tidak seperti pepatah masa lalu yang menyebutkan banyak anak banyak rezeki, penganut pola hidup childfree merasa jika memiliki anak maka memerlukan pendanaan lebih untuk keluarga. Selain isu finansial, faktor hanya ingin menikmati kasih sayang hanya berdua tanpa ada kehadiran buah hati juga menjadi alasan kuat untuk seseorang memutuskan untuk childfree. 

Keputusan untuk menerapkan pola hidup childfree tentu merupakan pilihan yang sah dan tidak salah untuk setiap pasangan. Semuanya kembali pada preferensi masing-masing pasangan dalam menentukan pilihannya. Childfree tentu memiliki manfaatnya sendiri seperti, kestabilan finansial, kebebasan dan fleksibilitas kehidupan berumah tangga, lebih fokus dalam mengejar karir, dan masih banyak lainnya. Namun pola hidup childfree ini juga memiliki dampak buruk dalam penerapannya seperti dihantui oleh tantangan perselingkuhan. Nah khusus pada artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang dampak buruk childfree yang bisa berujung pada perselingkuhan.

Perselingkuhan yang diakibatkan oleh penerapan childfree

Setiap hubungan pernikahan, tentu tidak lepas dari resiko perselingkuhan. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan perselingkuhan terjadi. Tidak menutup kemungkinan bahwa childfree dapat menjadi pemicu perselingkuhan. Tentu childfree bukan menjadi alasan utama dari perselingkuhan. Namun penting untuk memahami bahwa setiap keputusan hidup dapat memberikan dampak pada dinamika hubungan, termasuk potensi konflik. Berikut ini beberapa hal mengenai childfree yang bisa berujung pada perselingkuhan.

1. Merasa kesepian dan terisolasi

Dampak buruk childfree

Pertama-tama dari dampak buruk childfree adalah merasa kesepian dan terisolasi. Sudah disebutkan di awal, faktor yang mempengaruhi seseorang memutuskan untuk childfree karena hanya ingin fokus berbagi kasih sayang hanya kepada pasangannya. Namun apa yang terjadi jika, salah satu pasangan kita memiliki kesibukan lain seperti bekerja dan meningkatkan karirnya. Maka yang terjadi setelah itu, salah satu dari pasangan akan merasa kesepian dan terisolasi karena tidak adanya tempat untuk mencurahkan kasih sayang. Setidaknya orang yang memiliki anak, ketika salah satu pasangannya lebih fokus pada hal lain maka ia dapat mencurahkan kasih sayangnya terhadap anak. Bagi mereka yang memutuskan untuk childfree berpotensi tidak memiliki tempat lain untuk mencurahkan kasih sayang.

Ketika hal ini terjadi, maka bukan hal yang mustahil salah satu pasangan akan merasa kesepian dan terisolasi. Bukan hal yang mustahil juga bahwa ia akan memutuskan untuk mencari tempat kepada orang lain atau bisa disebut dengan berselingkuh. Dengan berselingkuh, seseorang dapat mendapatkan tempat untuk ia mencurahkan rasa kasih sayangnya. Oleh karena itulah, menerapkan pola childfree dapat berujung pada perselingkuhan.

2. Tidak adanya motivasi mempertahankan keluarga

Dampak buruk childfree

Dampak buruk childfree yang kedua yaitu tidak adanya motivasi mempertahankan keluarga. Setiap hubungan pernikahan tentu akan banyak diterpa badai ujian yang harus dihadapi. Tidak selamanya hubungan pernikahan berisi kebahagian dan kisah manis. Ada kalanya pernikahan menemukan ujian dan tantangan dalam berumah tangga. Tentu menghadapinya berdua akan cukup sulit untuk melewati masa-masa tersebut. Terkada anak menjadi penguat atau pemberi motivasi seseorang dalam menjalani ujian dan tantangan kehidupan berumah tangga.

Tanpa kehadiran sang buah hati, seseorang cenderung lebih gampang untuk memutuskan berpisah atau berselingkuh dari pasangannya. Karena tidak adanya motivasi untuk mempertahankan keluarga. Ketika pasangan sedang terlibat konflik, dan tidak adanya anak dalam keluarga, lebih mudah untuk mengatakan bahwa pernikahannya tidak membahagiakan. Setidaknya jika kita memiliki anak, masih ada anak yang menjadi faktor pembahagia dalam sebuah keluarga. Dengan masih adanya faktor pembahagia dari anak, dapat menjadi rem untuk salah satu pasangan memutuskan untuk berselingkuh.

3. Munculnya tekanan sosial 

Terkahir, dampak buruk menerapkan pola childfree yang bisa berujung pada perselingkuhan yakni akan memunculkan tekanan sosial. Di Indonesia sendiri, pola hidup childfree bukan lah hal yang umum untuk diterapkan. Tidak seperti negara-negara barat yang sudah menjadi hal wajar untuk menerapkan childfree. Hal ini akan memunculkan tekanan dari lingkungan sosial yang bisa saja tidak bisa diterima oleh salah satu pasangan. Contohnya tekanan tersebut bisa datang dari orang tua yang menginginkan cucu dari anaknya yang sudah menikah.

Karena tidak kuat lagi menahan tekanan sosial ini, bisa berpotensi salah satu pasangan untuk mencari hiburan lain atau tempat untuk bersandar kepada orang lain. Dalam hal ini yang dimaksud adalah berselingkuh dengan orang lain. Seperti yang kita ketahui, alasan seseorang untuk berselingkuh tidak hanya datang dari ketidakpuasan terhadap pasangan. Namun alasan tekanan dari lingkungan sosial juga bisa menjadi faktor seseorang memutuskan untuk berselingkuh. Oleh karena itulah, pola hidup childfree dapat memicu tindakan perselingkuhan.

 

Nah itu dia beberapa dampak buruk dari childfree yang bisa beresiko pada perselingkuhan. Sekali lagi ditekankan bahwa menerapkan pola childfree tidak sepenuhnya salah, namun dalam memutuskan sebuah pilihan childfree memiliki beberapa resiko yang bisa terjadi salah satunya yaitu perselingkuhan. Menggali solusi bersama dapat menghindarkan hubungan dari potensi konflik, termasuk perselingkuhan, yang mungkin muncul akibat kurangnya pemahaman dan kesepakatan dalam hal keputusan hidup.

Dalam sebuah hubungan pernikahan, perselingkuhan merupakan hal yang tidak bisa dihilangkan. Menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan perselingkuhan merupakan langkah tepat untuk tetap mempertahankan sebuah hubungan pernikahan. Untuk kamu yang saat ini sudah merasa adanya perselingkuhan antara hubungan pernikahan kamu, sebaiknya segera menyelidiki dan mengungkap kebenarannya. Dalam hal ini memang tidak mudah untuk melakukannya, kamu bisa menggunakan bantuan profesional untuk membantu kamu dalam penyelidikan atas kecurigaan kamu. Detektif Angel merupakan detektif swasta profesional yang bisa membantu kamu dalam menyelidiki kasus perselingkuhan.

| Detektif Angel: Detektif Perselingkuhan

Detektif Angel sudah dipercaya menjadi detektif perselingkuhan sejak 2003 dengan ribuan kasus perselingkuhan yang dituntaskan dengan hasil yang memuaskan. Untuk kamu yang berminat, dapat mempelajari Detektif Angel lebih lanjut pada link yang tertera di atas.

Hallo Detektif Angel
Send via WhatsApp